Langsung ke konten utama

Postingan

KHINZIB SETAN PENGGANGGU SHOLAT

Waspada Gangguan jin Khinzib dalam shalat Beberapa gangguan jin Khinzib dalam shalat yaitu, : 1. Salah Bacaan ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancu”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku” (HR. Muslim) 2. Lupa Rakaat Shalat “Jika salah seorang dari kalian sholat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam” (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Membuat Ragu Apakah Tel
Postingan terbaru

20 Kata Mutiara KH. Maimoen Zubair

20 KATA MUTIARA HIKMAH KH. MAIMUN ZUBAIR: 1. Wong Yahudi iku biyen gelem mulang angger dibayar, tapi akehe kiyai saiki ngalor ngidul karo rokoan ora gelem mulang nak ora dibayar, gelem mulang angger dibayar. (Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang). 2. Wong neng dunyo iku ono bungahe lan ono susahe, kabeh iku supoyo biso dadek’ake parek marang Allah, Tapi nak neng akhirat nak susah susah tok rupane nang neroko, tapi nak seneng yo seneng tok rupane neng suargo (Orang di dunia itu ada yang senang dan ada yang susah. Semua itu supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah, tetapi kalau di akhirat susah terus yaitu ketika di Neraka, dan senang terus ketika di Surga). 3. Kanggone wong islam nak susah yo disabari nak bungah disyukuri. (Untuk orang Islam ketika susah disabari dan ketika senang disyukuri). 4. Apik-apik’e dunyo iku nalikone pisah antarane apik lan olo.

Video Inilah Nama Nenek Moyang Bangsa Jin Yang Mungkin Anda Belum Tahu

Sebagai salah satu bentuk Rahmat Allah Ta’ala, dan salah satu cara-Nya menguji umat manusia, lanjut ‘Ikrimah, “Khayalan jin pun diwujudkan padanya.” Jelasnya memungkasi riwayat ini, “Di sore hari, jin menjadi tua karena pergantian masa. Lalu di pagi hari keesokan harinya, ia kembali menjadi seorang pemuda dengan usia sekitar tiga puluh tahun.” Mari menundukkan diri setelah membaca riwayat ini. Bahwa bangsa jin, termasuk setan di dalamnya, tidak pernah tua. Mereka dijadikan abadi sampai masa yang ditentukan oleh Allah Ta’ala. Mereka diberi tangguh untuk menggoda umat manusia dengan menjerumuskannya ke dalam kesesatan. Ujungnya, mereka mencari pengikut sebanyak-banyaknya untuk bersama menikmati siksa neraka yang pedih dan amat mengenaskan. Dan untuk hal itulah, setan mengerahkan seluruh kemampuannya. Sehingga, kita pun harus bersiap siaga agar bisa terhindar dari godaan dan bisikan setan yang amat keji. Apalagi, dalam pertarungan yang abadi ini, setan ‘dimenangkan’ karena bisa menyaksika

Ramalan Pendeta Nasrani I - Tentang Kerasulan Nabi Muhammad SAW

Abu Thalib pergi ke Syam bersama beberapa pemuda pemuka Quraisy dan Nabi Muhammad SAW. Ketika di Syam, mereka bertemu dengan seorang pendeta yang meminta dengan sungguh-sungguh agar mereka tidak membawa Muhammad ke daerah orang-orang Romawi. Pendeta itu berkata, "Jika orang-orang Romawi melihat dan mengenal ciri-ciri yang dimiliki Muhammad, maka mereka akan menyiksanya." Ketika pendeta itu menyarankan hal tersebut, Abu Thalib menoleh dan tiba-tiba muncul sembilan orang Romawi dari arah belakang. Pendeta itu menyambut mereka dan berkata, "Apa yang mendorong kalian datang?" Mereka menjawab, "Pendeta kami memberitahukan bahwa ada seorang nabi dari bangsa Arab menuju negeri kami di bulan ini, maka semua jalan dijaga oleh orang-orang untuk menangkapnya, dan kami ditugaskan ke jalan ini." Pendeta itu berkata, "Jika Allah telah menghendaki suatu perkara, maka apakah menurut kalian ada yang bisa menolaknya?" Mereka menjawab, "Tidak." Pendeta it

Pidato Nabi Musa as - Penyebab Beliau Berguru kepada Nabi Khidir as

Menurut suatu riwayat (Fathul Baari, juz VI, hal 309), pada suatu hari Nabi Musa as berpidato dihadapan kaumnya dari Bani Israil. Nabi Musa as berdakwah kepada mereka untuk mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT. Mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ungkapan-ungkapan kalimat yang disampaikan Nabi Musa as begitu memukau hati mereka sehingga mereka merasakan kesejukan siraman rohani, di tengah-tengah jalan hidup masyarakat Bani Israil yang sesat itu. Ada yang Tanya Siapa Hamba Terpintar di Bumi Sehabis pidato itu, Nabi Musa as ditanya oleh salah seorang dari kaumnya yang turut berkumpul bersama hadirin. Dia berkata, "Wahai Musa, siapakah yang lebih pintar diantara hamba-hamba-Ya di muka bumi ini?" Nabi Musa as menjawab, "Akulah orangnya." Jawaban itu wajar saja. Karena pada zaman itu hanya Nabi Musa as yang berhasil membawa Bani Israil kepada hidayah Ilahi. Dialah yang telah menaklukkan Raja Fir'aun dengan segala kekuasaan dan kesombongannya. Dia jug

3 Tanda-tanda Hari Kiamat dari HR Bukhari

Abu Hurairah ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan datang hari kiamat, sampai kalian berperang melawan bangsa asing Khauzan dan Karman. Rajah mereka merah, hidung pesek, mata sipit, wajah tebal seperti martil dan sepatu mereka dari bulu." (HR. Bukhari). Dalam riwayat lain dari 'Amr bin Taglhlib dikatakan, "wajah mereka lebar." Abu Hurairah ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan datang hari kiamat sampai keluar api dari Bumi Hijaz yang menerangi unta di Bashrah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW Kebal Terhadap Racun

Jabir ra menceritakan bahwa ada seorang perempuan Yahudi Khaibar meracuni seekor kambing yang telah dijerat, kemudian dihadiahkan kepada Rasulullah SAW. Kemudian Beliau memungut sekerat daging kambing tersebut dan memakannya, dan sekelompok sahabata juga ikut memakannya.Rasulullah SAW bersabda, "Jangan memakannya lagi !!!". Lalu Nabi SAW memanggil perempuan itu dan bertanya, "Apakah kamu meracuni kambing ini?" Perempuan itu menjawab, "Siapakah yang memberitahumu?" Rasulullah SAW menjawab, "Sekerat daging di tanganku ini." Perempuan Yahudi berkata, "Jika engkau memang nabi, kambing itu tidak akan membahayakanmu. Tetapi jika engkau bukan nabi, maka kami akan merasa senang karenanya." Kemudian Rasulullah SAW mengampuni perempuan Yaahudi itu dan tidak menghukumnya. Sahabat-sahabat yang ikut makan daging itu meninggal dunia dan Rasulullah SAW selamat dan dengan cepat dibekam oleh Abu Hindun.